Minggu, 03 November 2019

Gadis Impian Eps 5

by: Lilis Indrawati




Episode 4 https://mimpililis09.blogspot.com/2019/11/gadis-impian-eps-4.


"Kamu bukan anak orang kaya bagaimana? Kami orang tuamu, yang punya segalanya untukmu, putra tunggal dan pewaris kerajaan bisnis papamu, bagaimana bisa kamu mengatakan bahwa kamu bukan anak orang kaya?" Ibunya mengatakan itu sambil menangis.

Ricko jadi merasa berdosa pada kedua orang tuanya, tapi cintanya pada Sheila membuat dirinya rela berkorban apapun yang dimilikinya. Toh dia mengatakan bahwa dia bukan anak orang kaya, kenyataannya dia sendiri yang sukses hingga mempunyai perusahaan properti sendiri. Dan itu semua tanpa campur tangan orang tuanya. Ia bekerja keras untuk mewujudkan kesuksesannya itu.

Bukan bermaksud menyinggung kedua orang tuanya, juga tidak bermaksud tidak mengakui kedua orang tuanya, tapi ia sudah berjanji pada diri sendiri untuk menentukan masa depannya sendiri bersama gadis pilihan yang sesuai hati nuraninya. Selama ini banyak gadis yang mendekati dirinya, tapi mereka lebih melihat Ricko sebagai pemuda tampan, kaya dan sukses. Tapi lain dengan Sheila, gadis itu mengenal Ricko bukan sebagai pemuda tajir, tapi mengenal Ricko sebagai pemuda sederhana yang menyambung hidup sebagai sopir pribadi. Gadis tipe begini ini yang ada dalam mimpi dan angannya, gadis yang bukan hanya bisa diajak hidup senang, tapi hidup susah pun bersedia.

"Sheila, ..... maafkan aku, selama ini aku tidak berterus terang mengenai jati diriku. Bukan bermaksud apapun, tetapi lebih dari itu, aku menghargai kamu sebagai gadis polos, mandiri dan pekerja keras, walau aku sebagai sopir pribadi, dan tinggal di rumah sempit, tapi kamu masih mau menerima aku apa adanya. Itulah, yang membuat hatiku tertambat padamu, apapun aku lakukaan demi mendapatkan hatimu, percayalah," kata-kata Ricko kali ini diucapkan dengan nada dan mimik wajah yang serius. Dalam harapannya Sheila mau menerima cintanya, dan mau dijadikan pendamping hidupnya.

"Aku benci orang kaya, Ricko, ada cerita dibalik itu. Pernah ada pemuda anak orang kaya yang tertarik padaku, tapi begitu tahu kondisi keluargaku, dia langsung berpaling dariku. Aku tidak mau hal itu terulang lagi pada kehidupanku. Maafkan aku Ricko." ucap Sheila sambil berlalu.


******

45 hari berlalu dari kejadian itu, betul-betul membuat Ricko patah hati. Jika karena sebab ia anak orang kaya, membuat Sheila malah menjauhi, ia akan memilih terlahir sebagai anak orang sederhana. Keadaan ini membuat bingung orang-orang terdekatnya terutama kedua orang tuanya. Tanpa sepengetahuan Ricko, orang tuanya mencoba mendatangi Sheila, namun gadis itu selalu menghindar.

Kondisi kesehatan Ricko terganggu juga akhirnya, ia mulai malas makan, malas istirahat, pelampiasannya hanya kerja dan kerja. Sikapnya semakin cuek pada sekelilingnya. Ia menyibukkan dirinya dalam pekerjaan, bahkan sering nginap dikantor demi melupakan sang pujaan hati. Pernah suatu hari ia berangkat dari Jakarta hanya untuk  menunggu Sheila di depan kampusnya, tapi  sia-sia, gadis itu menghindar dan menghindar.

Karena kesibukannya yang menyita sebagian waktunya, hingga kesehatannyapun terganggu Di suatu siang, Ricko ambruk di kantor ketika memimpin rapat terbatas. Ricko dilarikan ke rumah sakit terkenal di Jakarta. Ia harus menjalani perawatan serius karena kondisi kesehatannya yang tidak stabil. Kabar sakitnya Ricko sampai juga ke telinga Sheila. Walaupun ia menolak Ricko sebagai orang kaya, tapi ketika mendengar kabar bahwa Rico sakit begini, ia jadi ingat semua kebaikan pemuda itu. Hampir 2 bulan ini ia merasakan hidupnya semakin hampa. Terbersit untuk terbang ke Jakarta, menunggui Ricko di rumah sakit, sama persisi seperti yang dilakukan pemuda itu padanya ketika rawat inap.

Berbekal uang hasil penjualan cincin pemberian Ricko ketika mendapatkan bonus dari majikannya, Sheila mulai uta- atik traveloka, dan menemukan tiket murah, maka terbanglah ia ke Jakarta. Tantenya Ricko yang satu kota dengan Sheila, mengetahui bahwa gadis itu ke Jakarta, segera mengabari orang tua Ricko.

Alangkah senangnya mereka mendapat kabar tersebut, mamanya sendiri yang menjemput Sheila di bandara. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, dengan berkata halus, mamanya minta agar Sheila mau merubah pendiriannya

"Terimalah Ricko sebagai pendampingmu nak, terimalah kami sebagai calon mertuamau, kami bukan orang-orang seperti dalam ceritamu. Yakinlah!"

"Saya ingin menemui Ricko karena dulu ketika saya sakit, Rickolah yang menunggui di rumah sakit, tante. Sekarang saya ingin membalas budi atas semua itu, semoga kesehatan Ricko segera membaik ya tante." katanya dengan datar.

Setiba di rumah sakit, Sheila bergegas menemui Ricko yang terbaring lemah dengan infus di tangan kirinya. Melihat Sheila datang membuat semangat Ricko seakan kembali, dia tidak merasakan tubuhnya lemah. Dia sangat merindukan muka cuek dan dahi berkerut gadis itu, hampir 2 bulan tidak melihat gadis tersebut. Rasanya kangen dengan kejudesan sang pujaan hati.

"Apa kabar Ricko? sapa Sheila begitu melihat Ricko, tak ada senyuman di bibirnya, justru itu yang di rindukan Ricko dari sosok Sheila

"Seperti yang kamu lihat, aku memikirkan kamu, sampai kesehatanku terganggu, kamu harus bertanggung jawab atas semua ini, guraunya."

"Dasar pemuda bodoh, justru sikap begini yang membuat aku tambah gak bisa jatuh cinta sama kamu. harusnya kamu itu kuat, kejar aku, rebut aku, jangan malah lemah. Aku nggak bangga blas. "ujar Sheila menyemangati Ricko.

"Benarkah?" Baiklah aku akan kejar kamu, seketika Ricko melepas selang infusnya, bangun dari tempat tidurnya, dan bersiap mengejar Sheila. Gadis itu yang tidak menyangka sama sekali reflek berlari menghindari kejaran Ricko, sambil berteriak, " Bukan kejar mengejar seperti ini yang aku mau," namun dia kalah gesit dengan tangan kekar Ricko, yang secepat kilat sudah melingkar di badannya.

"Akau merindukan tawamu Shel, jangan siksa aku dengan pendirian kamu yang sekeras batu itu, akan kupatahkan semuanya. Aku akan mendampingimu dalam suka maupun duka. Kita berlayar bersama mengarungi lautan kehidupan ini. Percayalah, aku tipe laki-laki yang bertanggung jawab terhadap kekasihnya termasuk keluarga besarnya." kata-kata itu meluncur dengan tulus, setulus cintanya pada Sheila.

Sheila terdiam, asli dia juga mencintai Ricko, apalagi dengan kata-kata baarusan, kerasnya pendirian yang selama ini memagari haatinya, serasa hancur sudah.

Tak berpikir lama, Ricko memanggil kedua orangtuanya, "mama papa, mari kita bersama-sama merebut Sheila, aku nggak bisa merebutnya sendirian, aku perlu bantuan kalian, kita rebut Sheila dari perasaan miskinnya, kita rebut dia dari kehidupan yang membuatnya jadi wanita yang selalu mengerutkan dahi."

Kedua oarang tuanya yang sedari tadi ada di luar kamar, segera masuk ke kamar perawatan Ricko, "Apa yang harus kami lakukan Ko?" kata papanya

"Sekarang juga, mari kita berangkat menemui ibunya Sheila di Magetan, kita melamar Sheila untuk kujadikan istri"

Sheila segera melepaskan tangan Ricko yang melingkar di tubunhya, "Aku masih pingin kuliah dan menjadi sarjana, agar aku pantas bersanding denganmu." teriaknya.

Ahh .... itu bisa diatur." jawab Ricko dengan wajah berseri-seri dan tidak perlu melanjutkan perawatannya, dengan hadirnya Sheila disisnya itu merupakan obat yang paling mujarab diantara obat yang ada.


Tamat



#ODOPbatch7
#Day55
#Tantangan Pekan 8
#Episode 5

1 komentar:

DILARANG MISKIN

Karya Masrur Makmur, M.Pd. I & Moeslih Rosyid, SH, MM Tebal Buku 230 halaman Miskin kok di larang? Sebagaimana sebuah produk, apa...