Kamis, 31 Oktober 2019

Gadis Impian (Eps 2)

by: Lilis Indrawati




Episode 1 https://mimpililis09.blogspot.com/2019/10/gadis-impian-eps-1.html

Richo sudah siap dengan penampilan sederhana yang disengaja, dan mondar-mandir di depan kos Sheila. Menit berlalu dan hampir 1 jam dia mondar-mandir, namun Sheila belum juga kelihatan berangkat kerja, padahal jarum jam sudah menunjukkan jam 08.30. Dan sayangnya, Richo tidak sempat menanyakan nomer handphone gadis tersebut.

Akhirnya masuklah dia ke  halaman kos Sheila. Hmmm.....halaman yang asri dan rapi, penghuninya putri semua. Sempat membaca ada aturan di kos ini, khusus kos putri dan single. Ada jam-jam tertentu untuk bertamu pula. Jadi penguninya ndak sembarangan, ada aturan ketat dari pemilik kos yang diterapkan dan wajib dipatuhi oleh penghuninya. Richo bertanya pada ibu-ibu yang lagi menyirami bunga-bunga dihalaman, sepertinya ini ibu yang bertanggunjawab atas kos-kosan ini.

"Pagi bu, apa saya bisa bertemu Sheila?" sapanya ramah.
"Pagi juga mas, oh mbak Sheila, ada....sepertinya lagi sakit, sebentar saya panggilkan, silahkan duduk. Sambut ibu itu dan mempersilahkan saya untuk duduk di ruang tamu yang sudah disediakan.

Sambil menunggu, aku mengamati sekeliling, ada sekitar 10 kamar di sini, kelihatan bersih dan nyaman. Semakin penasaran aku dengan gadis itu. Tak lama kemudian, gadis yang itupun muncul di depanku. 

"Hai, sapanya." Tak seperti biasanya energik dan lincah, pagi ini Sheila terlihat pucat dan kurang bergairah.

"Apa kamu sakit?" Tanyaku bodoh.
"Iya, begitulah. Sepertinya onderdil tubuhku minta istirahat. Sebenarnya sudah sejak 1 minggu yang lalu aku demam, tapi dengan minum obat penurun panas, demamnya datang dan pergi, tapi aku mengabaikannya.  Sejak semalam badakku panas banget. Jadi kuputuskan istirahat.

"Oh, ya sudah kalo begitu, kamu istirahat saja, aku pamit." ujarku dengan cepat.

"Dia mengangguk tanpa berkata apa-apa, sambil melangkah menuju kamarnya. Aku memperhatikan langkah gadis itu dari belakang, ketika tiba-tiba Sheila sempoyongan dan hampir ambruk, secepat kilat aku lari dan berusaha meraih tubuhnya sebelum jatuh ke lantai. dan astaga, dia pingsan, tanpa sengaja aku memegang tangan dan dahinya, panas banget suhunya.

"Bu, ibu, teriakku pada ibu kos yang masih asyik dengan tanaman-tanamannya. ibu itu menoleh dan berlari ke arah kami.

Ada apa ini, kok Sheila pingsan. Reflek aku memanggil go car, untuk membawanya ke rumah sakit terdekat, karena suhu tubuhnya yang tinggi, di tambah dengan ceritanya dia sudah panas sejak seminggu yang lalu. Tak lama kemudian Go Car datang, segera kami angkat Sheila dengan tubuh yang lemah dan belum sadarkan diri masuk ke dalam mobil. Saya ditemani ibu kos segera membawanya ke Rumah Sakit terdekat. Sepanjang perjalanan aku berdoa semoga semua segera membaik. Dalam haatiku yg terdalam aku tidak menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada gadis yang baru aku kenal, namun mampu menguasai hatiku.

Tak lama kami tiba di Rumah Sakit, segera Sheila mendapatkan penangana oleh paramedis. Kutekankan pada petugas di sana agar Sheila mendapatkan perawatan terbaik. Reflek ku katakan itu, lupa nih kalo sedang dalam penyamaran menjadi lelaki sederhana yang tak punya kuasa dana. Setelah menjalani pemeriksaan, kudapatkan keterangan bahwa Sheila harus rawat inap. Aku berunding dengan ibu kos, siapa yang bisa menemaninya di Rumah Sakit? Bu kos berjanji akan meminta penghuni kos untuk bergantian menjaga Sheila selama menjalani rawat Inap. Kasihan bener gadis ini, dia rela kerja demi untuk bisa mengenyam bangku kuliah. Dan sekarang dia terbaring lemah dengan selang di tangan kanannya.





#ODOPbatch7
#Day52
#Tantangan Pekan 8
#Episode 2 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DILARANG MISKIN

Karya Masrur Makmur, M.Pd. I & Moeslih Rosyid, SH, MM Tebal Buku 230 halaman Miskin kok di larang? Sebagaimana sebuah produk, apa...