Jumat, 27 September 2019

Resensi Tantangan Pekan Ketiga

by: Lilis Indrawati



Judul Buku        : Ayahku (Bukan) Pembohong
Oleh                      : Tere Liye
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan               : keduapuluh lima: Mei 2019
Tebal                    : 304 halaman; 20 cm
Harga                   : Rp. 78.000,-





Menceritakan tentang Dam kecil yang mempunyai ayah yang sangat menyayanginya. Sang ayah selalu menceritakan kisah-kisah hebatnya pada masa mudanya. Dam yang masih kecil selalu antusias setiap ayahnya bercerita tentang kehebatannya, dan Dam sangat mempercayainya. Cerita kehebatan itu membuat rasa kurang percaya dirinya terhadap kehidupan masa kecilnya yang serba sederhana, menjadi hilang. Ia tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan sangat bersemangat dalam mencapai cita-citanya.

Lambat laun, Dam kecil tumbuh menjadi pria dewasa dan menempuh pendidikan tingginya. Di saat itulah Dam menyadari bahwa cerita-cerita yang disampaikan ayahnya dari ia kecil itu tidaklah benar. Ia menyadari itu sebagai bualan ayah atas ketidak puasannya di dalam kehidupan duniawi yang di jalaninya. Dam merasa ayahnya melampiaskan ketidakpuasannya itu kepada dirinya dengan bercerita bahwa dulunya sang ayah adalah orang hebat, juga berteman dengan orang-orang hebat pula.

Tidak cukup sampai di cerita kehebatan sang ayah saja, namun ibunya Dam juga termasuk artis yang hebat di jamannya. Dan ketika Dam dewasa, cerita-cerita itu membuat Dam muak dan mual. Hingga secara perlahan ia membenci ayahnya sendiri. Tidak perlu ada yang harus dipercayai dari ayah, karena sudah membohonginya dari Dam kecil, dan berlanjut hingga dewasa, ayah tetap menjadi seseorang yang hidup dengan cerita bohongnya

Ketika Dam sudah menikah dengan teman masa kecilnya yang bernama Taani, sang ayah harus tinggal bersamanya karena ibu Dam sudah mendahului menghadap sang Pencipta. Dam di karuniai dua orang anak laki dan perempuan, Qon dan Zas. Seperti yang dulu diceritakan pada Dam, begitu juga yang ayah lakukan pada kedua anak Dam. Ayah selalu menceritakan kisah hebatnya sama persis dengan yang dia ceritakan ketika Dam masih kecil. Dan seperti anak kecil pada umumnya, Qon dan Zas juga sangat percaya dan seneng mendengar tentang cerita hebat tersebut.

Tapi lain halnya dengan Dam, ia merasa cukup dirinya saja yang menjadi korban dari bualan ayah melalui cerita-cerita hebatnya itu. Dam tidak ingin membesarkan anaknya hidup dalam dusta seperti yang selama ini dilakukan ayah pada dirinya. Mereka akan dibesarkan dengan kerja keras, bukan dengan dongeng-dongeng palsu.

Hingga pertengkaran hebat itu terjadi, yang mengakibatkan ayahnya pergi meninggalkan rumah, dan mendapatkan kabar ayahnya masuk Rumah Sakit. Di saat kritis ayahnya bercerita tentang hakekat sejati kebahagiaan hidup. Dan mendapatkan semua cerita tentang ayah dan ibunya versi ayahnya sendiri. Antara percaya dan tidak percaya akan kebenaran cerita itu, yang jelas pada saat kematian ayahnya semua benar-benar terbuka. Dam menyadari ternyata ayahnya bukanlah pembohong.




#ODOPbatch7
#Day19
#Tantangan Pekan Ketiga

1 komentar:

  1. Aku salah satu penikmat karya2 tere liye, ringan tapi penuh dengan nilai kehiudpan. Untuk yg ini belum baca, bulan lalu baru baca yg pulang dan pergi. Jd pengen cepet baca yg ini nih gegara resensinya Mbak Lilis....

    BalasHapus

DILARANG MISKIN

Karya Masrur Makmur, M.Pd. I & Moeslih Rosyid, SH, MM Tebal Buku 230 halaman Miskin kok di larang? Sebagaimana sebuah produk, apa...