Andre membayangkan wajah gadis pujaannya, gadis pujaan yang di kenalnya lewat sosial media. Pertemuan dunia maya sudah waktunya di akhiri. Saatnya bertemu di dunia nyata, itulah yang di rindukannya setelah sekian bulan mereka saling menyapa lewat sosial media. Walau sama sama belum pernah ketemu, tapi ada keyakinan bahwa mereka cocok, saling melengkapi. Obrolan lewat sosial media selalu membuat mereka semangat membicarakan masa depan mereka. Mereka sudah bukan remaja lagi, usia yang cukup untuk mengambil keputusan menikah.
Perjalanan ini dekat tapi serasa jauh. Jarak yang hanya beberapa kilometer serasa lama dijalani. Begitu mendengar kabar, gadis itu datang ke kotanya. Entah karena habis hujan apa bagaimana, sepanjang jalan yang dilalui, macet. Andre menghela nafas panjang, lagi lagi bayangan gadis itu lewat di depan matanya. Mata bulat, pipi sedikit tembem, tapi tetap manis. Gadis yang sederhana,dan Andre terpikat dengan gadis itu, yang dia bisa analisa melalu foto foto yang di kirimkan. Andre terpikat oleh kesederhanaan gadis itu. Perjalanan menuju bandara masih padat merayap. Sabar...sabar...ada saatnya rasa manis di peroleh dengan sabar.
Pelan tapi pasti mobil Andre memasuki area parkir bandara, Lalu lintas di bandara satu-satunya di kota ini begitu padat, maklumlah ini akhir pekan. Sebelum turun Andre mengatur nafas dalam dalam, diambillah botol minum di samping tempat duduknya. Tumbler itu selalu Andre bawa kemana dia pergi. Ada larangan yang diatur oleh Pergub dan Perwali untuk mengurangi dampak penggunaan sampah plastik. Sebagai generasi milenial jaman now yang peduli lingkungan, Andre memulai dari diri sendiri untuk tidak memakai botol kemasan sekali pakai, dia selalu membawa botol minum sendiri.
Andre turun dari mobil dan berjalan dengan langkah agak cepat. Kemacetan di jalan tadi telah membuat dia harus sedikit terlambat nyampe di pintu kedatangan. Sesampai di sana dia tidak temukan gadis seperti yang ada di foto yang dia kantongi di sakunya. Matanya tampak serius menyorot pandangan seluruh area tunggu, tidak juga dia temukan. Ada pandangan yang mengusiknya, seorang gadis mungil berkaca mata dengan lesung pipit yang indah sibuk membantu ibu muda yang kerepotan dengan bagasinya sembari menggendong balita. Dia lihat baju gadis itu basah oleh tumpahan susu anak ibu muda tersebut. Namun gadis itu tak menghiraukan apa yang terjadi dengan bajunya, Gadis itu tetap berusaha untuk menolong membawakan koper dan beberapa tas si ibu tadi. Andre jadi tergerak hatinya untuk ikut membantu, mata mereka beradu pandang dan entah mengapa jantung Andre berdegup sangat kencang, sekencang laju pesawat terbang.
Andre merasakan seolah dia sudah mengenal gadis itu sebelumnya. Dengan senyum manis yang berhias lesung pipit indahnya, gadis itu mengulurkan tangan, dengan ragu Andre menyambutnya. Hai... kamu Andre kan? makjleb... seterkenal itukah Andre, hingga gadis itupun mengenalnya? Aku Tania....maaf, sudah membuatmu terkejut, itu fotoku di dunia maya sebelum diedit, inilah aku di dunia nyata... tolong maafkan. Dengan mata indahnya di balik kaca mata yang dikenakan, terlihat tambah manis. Rambut panjangnya yang di kuncir membuat kecantikannya terlihat begitu menawan.
Ya Allah karunia terindah yang kau berikan tak cukup hanya kunikmati, harus kusyukuri. Ternyata dengan keikhlasanku menerima gadis tembem bermata bulat berbalas dengan gadis sempurna, gadis ayu, mata sipit, kulit kuning langsat, dengan style rambut panjang yang selalu di kuncir dan berhati mulia. benar benar kecantikan yang sempurna, luar dalam, sesempurna gadis itu menerima Andre yang apa adanya.
Ya Allah karunia terindah yang kau berikan tak cukup hanya kunikmati, harus kusyukuri. Ternyata dengan keikhlasanku menerima gadis tembem bermata bulat berbalas dengan gadis sempurna, gadis ayu, mata sipit, kulit kuning langsat, dengan style rambut panjang yang selalu di kuncir dan berhati mulia. benar benar kecantikan yang sempurna, luar dalam, sesempurna gadis itu menerima Andre yang apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar