Bertahun-tahun aku mengaguminya, bertahun tahun pula aku menjadi penggemar rahasianya. Belum ada kesempatan untuk menyampaikan bahwa aku cinta banget sama dia. Kemandirian, kecantikan, kesederhanaan yang melekat padanya sungguh memikat dan mengikat hatiku. Dan selama itu pula dia tidak menyadarinya, bahwa ada pria tampan, berpendidikan dan kaya yang selalu memperhatikan semua pola kehidupannya. Pria itu adalah aku.
**********
Aku mengenalnya sebagai gadis yang kuliah sambil bekerja, kuliah di sebuah kampus swasta di sore hari dan bekerja sebagai tenaga administrasi di toko bahan-bahan kue. Ritme kehidupannya hanyalah kerja dan kuliah, kerja untuk membiayai kuliahnya dan kuliah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Dia tinggal di sebuah kos-kostan di daerah Denpasar Utara. Gadis itu berjalan kaki ke toko tempat dia bekerja dan naik angkot menuju kampusnya di Denpasar Selatan.
Bagaimana aku bisa tahu tentang dia? Awalnya penasaran dengan gadis jutek tersebut, ketika kami berpapasan di zebra cross pertigaan jalan. gadis itu menyeberang setengah berlari dan aku menerobos traffic ligt yang menyala merah. Tak disangka dia tersenggol kendaraanku. Saking marahnya dia sama aku sampai-sampai bola matanya hampir keluar dari matanya yang sipit.
"Dasar Orang Kaya." gumamnya yang kubaca dari gerak mulutnya. Wajar dia marah, aku yang salah. Dan aku suka dengan caranya dia melotot, kecantikannya semakin terlihat. Parahnya rok yang dikenakannya robek.
Karena waktu itu lampu sudah menyala hijau, aku lanjutkan mengemudi, ada petugas yang siap menilangku jika aku tak melarikan mobilku secepatnya. Setelah kejadian itu, asli aku kepikiran terus tentang sosok gadis yang kelak ku ketahui bernama Sheila itu, hmmm nama yang cantik, secantik rupa wajahnya. Esoknya di pertigaan yang sama aku sengaja nyanggong di sana dengan jam yang sama seperti kemarin. 16.45 WITA. Dan benar saja, sesosok tubuh mungil dengan kening berkerut, entah memikirkan apa, turun dari angkot berwarna biru. Langkahnya kelihatan terburu-buru dengan disertai larian kecil, membuat aku agak kerepotan juga untuk sekedar menanyakan basa-basi. Cuek banget sih ini gadis, padahal ada lelaki tampan di dekatnya yang sudah bersiap dengan senyuman termanis. Tapi dia tidak menghiraukannnya alias cuek. Aih ..... justru ini yang aku suka, bukan tipe gadis yang gampang digoda.
Akhirnya kuikuti saja langkah kakinya ke arah mana tujuannya. Eh, ternyata ke sebuah kampus kecil, yang terletak tidak jauh dari jalan raya tempat dia turun dari angkot. Selidik punya selidik, gadis itu mahasiswa baru di kampus yang terkenal dengan lulusannya sebagai sekretaris perusahaan yang handal. Nampak beberapa mahasiswi berpakaian rapi, satu persatu berdatangan meramaikan kampus khusus mahasiswa putri tersebut. Banyak yang cantik, naluri normalku sebagai lelaki mengakui itu. Namun gadis dengan kening yang selalu berkerut itu nampak lebih menarik hatiku dibandingkan dengan yang lain.
**********
Kuparkir roda empatku tidak jauh dari kampus dimana sesosok gadis yang beberapa hari ini menyita hampir 80% isi kepalaku. Pas di sana ada warung yang menjual beraneka macam jajanan dan minuman. Kupesan kopi dengan sedikit gula, sambil basa-basi ngobrol dengan ibu pemilik warung.
"Ibu aslinya mana?" tanyaku sambil menyeruput kopi, ah enak benar rasa kopi ini, kopi Bali asli
"Saya dari Jember mas,"jawabnya sambil melayani pembeli yang lainnya
"Sudah lama bu, buka warung dekat kampus ini?" tanyaku diawal menyinggung tentang kampus dululah.
"Hampir 5 tahunan mas, Sabtu Minggu warung ini tutup di sorenya, karena perkuliahan juga libur, hanya pagi saja buka.
"Oooo, ibu kenal tidak dengan mahasiswi baru yang kuliah di situ bu?" Selidikku.
"Kalo mahasiswi baru nggak semua saya kenal mas, yang sering mampir kesini saja yang saya tahu, biasanya ada yang nunggu jemputan sambil beli minum."
Agak lama kami ngobrol ngalor ngidul nggak karuan. Aku lebih banyak jadi pendengar dari ibu pemilik warung, juga mendengarkan obrolan dari pembeli lain yang juga sama-sama penikmat kopi. Waktu berjalan berasa lamaaa sekali, hingga nyamuk-nyamuk mulai berseliweran mencari tempat yang empuk untuk jadi sasaran gigitannya.
Kampus mulai ramai dengan mahasiswi yang selesai dengan perkuliahannya. Satu persatu meninggalkan kampus, dengan kendaraan sendiri maupun dengan temannya. Mataku mencari satu persatu gadis yang membuatku penasaran tersebut. Namun belum juga kutemukan gadis jutek dengan kening berkerut tersebut. Tiba-tiba kemudian, ada suara memanggil.
"Sheila, tunggu ...... teriak salah satu mahasiswi memanggil nama Sheila. oh Sheila toh namanya,. Gadis bernama Sheila itupun menoleh, kelihatan banget kelelahan terpampar dari mukanya. Tak juga ada senyuman di bibirnya, benar-benar gadis ketus, senyum saja mahal, pikirku.
"Iya, .... ada apa?" Jawab gadis yang bernama Sheila
"Kamu pulangnya bareng aku saja ya, aku antar kamu sampe depan kost. Ini sudah malam, lagipula kita satu jalur."
"Baiklah, kamu baik banget sih," jawab gadis itu.
Akupun bergegas membayar kopiku, dan dengan langkah cepat menuju mobilku. Kuikuti kedua gadis yang berboncengan tersebut. Semoga rasa penasaranku mendapatkan jawabannya.
bersambung saja ya ....... 😀😀
#ODOPbatch7
#Day47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar