Rabu, 18 September 2019

Belenggu Kebaikan (bag 3)

bagian tiga

by: Lilis Indrawati


Pertanyaan itu membuncah dalam pikiran Randi, ada ketakutan ia akan patah hati untuk yang kedua kali. Tapi ia menguatkan hatinya, melihat kepatuhan Fatma terhadap kedua orang tuanya, sepertinya gadis itu akan mencintai dirinya, seperti halnya dirinya yang bisa jatuh cinta pada pertemuan pertama. Dalam hati ia berjanji akan berusaha membuat Fatma jatuh cinta pada dirinya. Apapun akan ia lakukan. Demi pujaan hatinya, pujaan hati yang akan jadi pendamping hidupnya sampai nanti menua bersama.

Akan halnya Fatma....dia melihat Randi tidak lebih dari seorang perjaka berumur yang terlambat menikah. Fatma belum menemukan nilai lebih yang dimiliki oleh pria sederhana itu. Kulit sawo matang, mata tajam, perawakan biasa saja, dengan rambut ikal yang nyaris habis. Semua kriteria fisik tersebut belum bisa membuatnya jatuh hati. Namun ada sedikit nuansa dari Randi yang bisa meluluhkan hatinya, pria itu sabar, pengertian, penyayang dan bertanggung jawab. Pelan tapi pasti, sikap itu membuat benteng yang ada di hati Fatma menguat perlahan. Tetapi ia tidak bisa mengabaikan celetukan teman karibnya, celetukan tentang sesosok pria sederhana yang akan menjadi calon suaminya. Terkadang hal itu membuat hatinya ciut, ragu,  tidak terkendali dan tanpa disadari Fatma ingin mundur teratur. Tapi kepatuhannya pada orang tuanya menguatkan kembali, kepatuhan itu yang mengobarkan cintanya perlahan tapi pasti hingga sedikit demi sedikit bisa membara, kebekuan hati Fatma bisa mencair menjadi rasa cinta.

Hatinya luluh dengan sifat Randi yang sabar dan penyayang, menghadapi dirinya yang sedikit manja, gampang merajuk dan gampang sensitif. Dengan sifat-sifat yang dimiliki Randi, Fatma mulai menyukainya. Namun untuk jatuh cinta belum bisa ia lakukan. Kata orang Jawa, wiwiting tresno jalaran soko kulino. Cinta berawal dari kebiasaan sering berinteraksi. Itulah kenyataan yang terjadi pada pasangan Randi dan Fatma.

Kini dua puluh tahun sudah berlalu, masalah perjodohan itu. Randi dan Fatma hidup bahagia dan di karuniai lima orang anak yang beranjak dewasa. Umur mereka sudah tidak muda lagi, namun cinta Fatma pada suaminya melebihi cinta Randi pada dirinya. Separoh hati Fatma menempel di hati Randi, hingga membuat Fatma tidak hanya sekali jatuh cinta pada suaminya, tapi berkali kali. Sifat ngemong pada diri suaminya, sifat mengalah setiap kali ada pertengkaran kecil, membuat Fatma jadi istri yang penurut dan juga patuh pada setiap perkataan suaminya.

Jika mereka mengingat masa-masa dulu, masa-masa awal perjumpaan, ada penyesalan mendalam, kenapa mereka tidak dipertemukan lebih awal, hingga kebahagiaan ini bisa di rasakan lebih lama. Nyatanya cinta itu bisa di pelajari.  Namun inilah rahasia Allah. Jodoh itu misteri Illahi.



#ODOPbatch7
#Day10

9 komentar:

  1. Tulisannya renyah, suasana web yang simple & rapih. :)
    Salam dari Sapporo ^^
    .
    .
    Arsilogi.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanggapannya melemahkan kejenuhanku, jadi semangat lagi. Matur nuwun

      Hapus
  2. Wih, ceritanya bagus. Kadang waktu bisa mengubah kita, mengubah perasaan😊

    BalasHapus
  3. Jodoh itu misteri Illahi... betul sekali mba. Terkadang jodoh kita ternyata tetangga depan rumah. Adakalanya, teman seperjalanan saat naik Bus. Atau bahkan, sekedar kenalan lewat media sosial.... 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahgianya aku di komen sama ahlinya literasi .... salam mbak Lia Anelia, salam kenal

      Hapus

DILARANG MISKIN

Karya Masrur Makmur, M.Pd. I & Moeslih Rosyid, SH, MM Tebal Buku 230 halaman Miskin kok di larang? Sebagaimana sebuah produk, apa...