IRT ZAMAN NOW…..........
by Lilis Indrawati
by Lilis Indrawati
Siapapun
pasti tahu dan mengenal siapa itu” ibu rumah tangga”. Siapa yang tidak kenal dengan sosok ini, sosok ibu rumah tangga. Sesuai namanya Ibu Rumah Tangga adalah
seorang istri, seorang ibu, seorang wanita yang bekerja menjalankan atau mengelola
rumah keluarganya, bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya, memasak dan
menghidangkan makanan, membeli barang-barang kebutuhan keluarga sehari-hari,
membersihkan dan memelihara rumah, menyiapkan dan menjahit pakaian untuk
keluarga, dan lain sebagainya pokoknya Super Mom. Wouw... ternyata begitu banyak job sebagai seorang
ibu rumah tangga.
Adakah
perbedaan ibu rumah tangga zaman sekarang dan zaman dulu? Ada pastinya. Ibu rumah tangga zaman dulu
rata-rata bisa mengerjakan semua pekerjaan yang begitu banyak. Mungkin juga
karena faktor keadaan ya, sehingga mau tidak mau, suka tidak suka harus dikerjakan. Semua pekerjaan rumah tangga dikerjakan secara manual karena belum ada teknologi penunjang. Zaman dulu para perempuan yang menjadi ibu rumah tangga tidak mempunyai pilihan selain di rumah mengurus keperluan rumah tangga, menjaga dan merawat anak-anak, menyediakan makanan sehat untuk suami dan anak-anak, sehingga keahlian yang dimiliki merupakan keahlian yang alami
Kebanyakan ibu
zaman dulu tidak perlu antar jemput anak ke sekolah, karena apa? Karena jarak
dari rumah ke sekolah dekat. Kalo istilah sekarang sekolah sesuai zonasi. Tidak
perlu mengantar anak ke tempat ngaji, karena anak bisa berangkat sendiri baik
dengan jalan kaki, sepeda ontel maupun sepeda motor. Kalaupun harus antar jemput juga jaraknya tidak terlalu jauh, masih terjangkau waktu dan jaraknya. Dan zaman dulu juga tidak banyak les ini
dan les itu. Mereka
juga rajin memasak buat anggota keluarga, ini karena catering juga belum
menjamur seperti saat ini dan belum ada go food alias layanan pesan antar. Mencuci pakaian juga dilakukan sendiri, karena
belum ada jasa laundry yang menjamur hampir di setiap ratus meter tersedia.
Terus
bagaimana dengan ibu rumah tangga zaman sekarang.. zaman now?
Saya masuk kategori ibu rumah tangga yang jarang di rumah. Semua urusan anak menjadi prioritas saya. Itu komitmen kami, komitmen saya dan suami ketika saya memutuskan untuk resign dari rutinitas kerja kantoran. Bahkan memasak saya lakukan hanya ketika benar-benar bosan dengan makanan di luar. Banyak pertimbangan untuk ini, disamping saya gak pinter memasak (ehm...saya lebih suka makan dari pada masak, lebih suka ngumpulin buku resep dari pada eksekusi), suami juga jarang untuk makan di rumah. Jadi, seandainya memasakpun, itu lebih banyak mubadzirnya, karena tidak ada yang menghabiskan. Kami lebih suka masak di dapur teman,
istilahnya makan atau bungkus di warung teman. urusan perut kita serahkan pada ahli masak memasak, urusan rumah kami serahkan pada asisten. Urusan anak sudah pasti kami urus sendiri dengan sepenuh hati.
Anak-anak zaman sekarang pulang sekolah biasanya ada tambahan eskul di sekolah, ada mengaji di TPQ , dan ada les penunjang, tentu saja ini atas kemauan dan kesepakatan antara anak dan kami sebagai orang tuanya. Berhubung jarak rumah dan sekolah yang lumayan jauh, perlu pengantaran dan penjemputan, juga ada faktor macet-macetlah di jalan raya, belum wira-wirinya, jadi ibu rumah tangga jaman sekarang lebih memilih untuk sekali antar semua kebutuhan anak dibawa semua (ini tergantung bawaan), ada tas buat baju ganti, tas sekolah, tas les dan tas ngaji . Kebanyakan lebih memilih untuk rehat di tempat les maupun di tempat ngaji atau yang dekat-dekatlah.
Perbedaan ibu rumah tangga zaman dulu dan zaman sekarang, disebabkan mungkin pada “pilihan hidup” masing-masing. Mau jadi ibu rumah tangga yang full time mother, silahkan.... toh masing-masing memiliki konsekuensi dan kepuasan tersendiri. Kebahagiaan masing-masing peranan di tentukan dan di raih oleh pribadi yang bersangkutan. Mau jadi ibu rumah tangga yang seperti saya.?.... boleh boleh saja, toh tidak ada yang dirugikan. Apapun keadaan yang kita lalui, jalani, nikmati dan syukuri.....
Ada alasan kuat di balik masing-masing pilihan, terbaik buat kita belum tentu terbaik buat yang lain, begitu juga sebaliknya. Kita sama-sama angkat topi buat ibu rumah tangga di jaman dulu maupun di jaman sekarang. di jaman dulu, bagaimana kuatnya mereka mengurus rumah tangga pada jamannya. Dannn......untuk menjadi ibu rumah tangga jaman now, juga tidaklah mudah, terutama tantangan dalam menddik anak dimana dunia digital ada di genggaman. Ibu adalah sekolah pertama tempat seorang anak belajar. Pandai-pandailah dan bijaklah menempatkan diri sebagai ibu rumah tangga. Pingin anaknya pintar? ibunya juga harus pintar.. taglinenya Smart Mom for Smart Kids
Jadi ..... kira kira mau jadi ibu rumah tangga yang seperti apa? Pilihan ada di tangan anda.
Ada alasan kuat di balik masing-masing pilihan, terbaik buat kita belum tentu terbaik buat yang lain, begitu juga sebaliknya. Kita sama-sama angkat topi buat ibu rumah tangga di jaman dulu maupun di jaman sekarang. di jaman dulu, bagaimana kuatnya mereka mengurus rumah tangga pada jamannya. Dannn......untuk menjadi ibu rumah tangga jaman now, juga tidaklah mudah, terutama tantangan dalam menddik anak dimana dunia digital ada di genggaman. Ibu adalah sekolah pertama tempat seorang anak belajar. Pandai-pandailah dan bijaklah menempatkan diri sebagai ibu rumah tangga. Pingin anaknya pintar? ibunya juga harus pintar.. taglinenya Smart Mom for Smart Kids
Jadi ..... kira kira mau jadi ibu rumah tangga yang seperti apa? Pilihan ada di tangan anda.
#ODOPbatch7
#Day3 (11 September 2019)
Smart mom for smart kids. *garis bawahii. Betul sekali mba 👌
BalasHapusSuka komen nya... terima kasih mbak Jihan
HapusMasak, itulah hobiku😉
BalasHapuskirim sini mbak Riana, gojekin
HapusReferensi buat yang belum jadi mom hiii, keceh laj ulasannya mbak e selain ada beberapa tanda baca yang kurang tepat sama typo ad di beberapa tempat. Selebihnya kecehhh krisar sedikit terimakasih
BalasHapusTerima kasih krisannya, semoga selanjutnya bisa lebih terkoreksi dan lebih baik lagi....Aamiin
HapusMenjadi ibu memang harus lelah, tp akan bahagia kelak ketika anak2nya bisa menjadi pribadi yang sukses, baik dunia dan akhiratnya
BalasHapusitu betul. pertanggungjawaban atas didikan anak langsung sama Allah SWT
HapusMemang masing-masing punya pilihan terhadap aturan di rumah tangganya ya, hehe..kalau aku hampir 7 hari selama seminggu aku masak mba karena suamiku jarang jajan, lebih suka bawa bekal ke kantor..tapi pekerjaan lain seperti urusan setrikaan yang keteteran karena saya juga kerja dan membersamai dua anak..
BalasHapusaku kebalikannya mbak, nggak ada tukang makannya. Dari pagi sampe sore rumah sepi penghuni, anak 4, hanya 1 yg di sini
HapusYang pasti kudu jadi irt yang cerdas, mensiasati problema jaman now ya Mak.
BalasHapusSetuju
HapusSmart mom and smart kids
BalasHapusIbu madrasah pertama anak2nya
betul
HapusSemangattt bunda 😍😍 Duhh jadi iri pengen jadi bunda segera 😚😚
BalasHapusayolah...semoga di segerakan
HapusMatur suksema ampun mlali ke blok tyang, kritik dan sarannya sangat membangun. Ampura
BalasHapusSuka banget sama yang namanya masak😍
BalasHapusTapi karna tinggal di mess jadi gapernah masak😂
tinggal menikmati masakan orang ya mbak Dian
HapusGak punya buku kumpulan resep sih, cukup pakai aplikasi dan tanya mbah yutup aja 😁 secara yang hobby coba-coba masakan baru itu saya, suami malah ngikut aja 😂
BalasHapussaya hobi ngumpulin resep saja, kalo lagi jenuh di buka buka jadi seger mata
HapusSmart mom for smart kids... love love banget.. 🥰🥰🥰 makin termotivasi.. 💪💪❤
BalasHapussama
HapusWow bukunya ... Keren!
BalasHapusjadi malu
HapusApapun pilihannya, tetap barus menjadi ibu profesional. Menjadi partner suami dan menjadi fasilitator terbaik untuk anak-anak. Jika urusan keluarga semua beres, maka ketika kita berkiprah di ranah publik pun insya Allah bisa berjalan dengan baik, yang penting suami ridho, hihihi
BalasHapusiya mbak
HapusKalau saya ga berani jawab.. soalnya ga bisa jd ibu rumah tangga bu 😅 bs nya cari pendamping hidup bu 😅
BalasHapusSemoga pencariannya segera berakhir ya mas Syaif
Hapus