Senin, 14 Oktober 2019

Plastik: Solusi dan Masalah

by: Lilis Indrawati




Disadari atau tidak di sadari, sekarang ini banyak sekali kita temukan barang-barang yang berbahan dasar plastik. Mengapa? Karena plastik murah dari segi harga dan tahan lama dalam penggunaannya. Baru kita tahu bahwa di rumah kitapun banyak sekali perabotan dapur  yang berbahan dasar plastik. Bahan dari plastik tidak dapat menyerap air atau tidak tembus air. Plastik pun mudah dibentuk dan ringan. Oleh karena itu plastik dapat di buat berbagai macam benda.

Plastik memberikan banyak manfaat, akan tetapi plastik juga dapat menimbulkan masalah. Plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa terurai secara alami, sekitar puluhan bahkan ratusan tahun.



Saat ini permasalahan sampah plastik, merupakan pemasalahan lingkungan hidup yang dihadapi oleh masyarakat Bali, masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia. Dampak negatif sampah berbahan plastik yang tidak ramah lingkungan, tidak hanya bisa merusak kesehatan manusia tapi juga bisa merusak lingkungan secara sistematis. Jika tidak dikelola secara serius, permasalahan sampah dan pencemarannya akan sangat berbahaya bagi kelanjutan planet di bumi ini. 

Di Bali sendiri ada Pergub No. 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, dan di Denpasar khususnya ada Perwali No. 36 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Peraturan ini diterapkan di seluruh toko-toko besar dan kecil, pedagang besar maupun kecil. Masyarakat diajak untuk mendukung peraturan ini dengan membiasakan membawa kantong ramah lingkungan, menyiapkan dari rumah sebelum memutuskan untuk berbelanja. Awalnya karena belum terbiasa, reaksi masyarakat beraneka ragam. Tetapi lama kelamaan masyarakat akan terbiasa, karena kalo tidak di mulai dari diri sendiri, siapa lagi?

Untuk mengurangi sampah plastik, dapat dilakukan dengan 3 cara, yang lebih familiar dengan 3R. Cara tersebut, yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang).

Reduce adalah mengurangi penggunaan plastik. Contohnya ketika  berbelanja membawa tas belanja sendiri, sehingga tidak perlu menggunakan kantong plastik.

Reuse adalah menggunakan dengan cara memanfaatkan kembali sampah plastik. Misalnya, sampah kemasan botol minuman, bekas tempat minyak goreng bisa digunakan untuk media pot dalam menanam tanaman.

Recycle adalah daur ulang sampah plastik. Contohnya menggunakan CD/DVD bekas sebagai tatakan gelas, tentunya perlu dilapisi dulu dengan kain-kain yang berwarna-warni, atau kertas kado pada kedua sisinya. Contoh yang paling mudah dilakukan adalah sampah dedaunan yang ada di halaman rumah bisa diolah menjadi kompos yang berguna kembali untuk tanaman.

Dengan kita berusaha menerapkan 3R diatas, kita dapat mengendalikan penggunaan sampah plastik dan pencemarannya terhadap lingkungan. Ini berarti kita sudah ikut memberikan sumbangsih untuk menurunkan pencemaran sampah plastik pada lingkungan hidup. Marilah kita wariskan lingkungan yang sehat buat generasi selanjutnya dengan ikut peduli dan mendukung program 3R. Kalo tidak dari sekarang, kapan lagi?





#ODOPbatch7
#Day36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DILARANG MISKIN

Karya Masrur Makmur, M.Pd. I & Moeslih Rosyid, SH, MM Tebal Buku 230 halaman Miskin kok di larang? Sebagaimana sebuah produk, apa...